Diberdayakan oleh Blogger.
Featured Articles

Decoration

All Stories

Sabtu, 12 Juli 2014

Yuk... buat MPI

Kemajuan teknologi yang sangat pecat mengharuskan semua orang unuk dapat mengikutinya. begitu juga halnya dengan dunia Pendidikan, Pendidikan diharapkan dapat memberikan dan melahirkan Tunas - tunas Bangsa yang mampu dan paham akan IT. Oleh sebab itu siswa harus diberi pandangan dan pengetahuan TIK sejak kecil. Guru sebagai orang yang bertanggung jawab atas kemampuan siswa harus lebih tau betul apa itu TIK, salah satu TIK yang harus diketahui guru dalam Dunia Pendidikan adalah Multimedia Pembelajran Interaktif atai disingkat MPI. MPI adalah gabungan dari bebrapa media seperti huruf, gambar, suara, animasi, video dll yang dijadikan satu dalam suatu template yang diharapkan dapat membantu siswa dalam pembelajaran.

Banyak Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan untuk menggalakkan MPI kepada Guru -guru, salah satunya dengan mengadakan Lomba MPI, Blog Guru, Website Sekolah. Dalamhal ini pelita-pendidikan.blogspot.com juga ingin berusaha membantu Guru - guru dalam pembuatan MPI. Di sini kami menyediakan 

  1. Intro ( video pembuka MPI ) bisa dikatakan Appersepsi untuk menggugah semangat siswa dalam belajar



  2. Icon animasi : icon bergerak berupa siswa atau anak untuk membimbing dan mengarahkan dalam pemakian MPI











  3. Template : pola atau model peletakan unsur - unsur dalam MPI

  4. Animasi PPT : kreasi animasi dalam Powerpoint agar menarik bagi siswa, biasanya dalam materi, simulasi dan permainan
  5. VBA PPT : adalah Sebuah script atau aplikasi agar membantu tampilan agar lebih menarik bisa dalam  materi, simulasi, permainan, evaluasi
Bagi guru yang berminat silahkan download, untuk bahan - bahan ini anda tinggal menggabungkan untuk menjadi suatu MPI sesuai dengan materi yang akan anda sampaikan. Apabila mengalami kendala silahkan menghubungi kami. semoha bermanfaat

Download Link dibawah ini
  1. Template1
  2. Template2
  3. Template3
  4. Template4
  5. Template5
  6. Template6
  7.  icon1
  8. icon2
  9. icon3
  10. icon4
  11. icon5
  12. icon6
  13. icon7
  14. icon8
  15. icon9
  16. intro1
  17. intro  2
  18. intro3
  19. intro  4
  20. intro5
  21. intro  6
  22. intro7
  23. intro  8
  24. intro9
  25. intro  10
  26. intro11
16.00 - By Unknown 0

Jumat, 11 Juli 2014

Paradigma Kurikulum 2013

Tantangan - tantangan yang selalu muncul dalam persaiangan Globalisasi dalam abad 20 ini memanglah sangat ketat. Walaupun Indonesia masiih berpredikat Negara Berkembang akan tetapi sudah diharuskan bisa bersaing dengan Negara - negara Berkembang lain bahkan Negara - negara yang sudah maju. Setiap tantangan yang ada harus dihadapai dengan kemampuan yang dimiliki oelh suatu Negara dari berbagai bidang diantaranya adalah Bidang Ekonomi, Politik, Keamanan, dan lain sebagainya.

Bidang - bidang tersebut pastilah harus ada tunas - tunas bangsa yang berkompeten, berkualitas dan berintagritas tertinggi agar ide dan pikiran - pikiran mereka dapat tercurahkan dan dapat dimanfaatkan untuk perkembangan dan kemajuan suatu bidang dalam persaingan Globalisasi yang sangat ketat ini. Pendidikan adalah akar dari keberhasilan suatu Bangsa. Kemendikbud yang memliki wilayah dalam Bidang Pendidikan pastilah akan beruhasa untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian kader - kader Bangsa. Berbagai upaya dari Evaluasi, Reflesi dan Revisi pun harus ditempuh yang akkhirnya muncullah kurikulum baru yang dinamakan " Kurikulum 2013 ".

Setiap hal yang baru pastilah ada yang pro dan Kontra, tidak terkecuali Kurikulum yang dikeluarkan Kemdikbud yaitu Kurikulum 2013. banyak media yang meliput berita - berita yang memuat pro dan kontra tentang kurikulum 2013. Ini terjadi karena ada perbedaan cara pandang atau belum memahami secara utuh konsep kurikulum berbasis kompetensi yang menjadi dasar Kurikulum 2013

Secara falsafati, pendidikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, beserta segenap isi dan peradabannya.

Dalam UU Sisdiknas, menjadi bermanfaat itu dirumuskan dalam indikator strategis, seperti beriman-bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam memenuhi kebutuhan kompetensi Abad 21, UU Sisdiknas juga memberikan arahan yang jelas, bahwa tujuan pendidikan harus dicapai salah satunya melalui penerapan kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi lulusan program pendidikan harus mencakup tiga kompetensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sehingga yang dihasilkan adalah manusia seutuhnya. Dengan demikian, tujuan pendidikan nasional perlu dijabarkan menjadi himpunan kompetensi dalam tiga ranah kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan). Di dalamnya terdapat sejumlah kompetensi yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjadi orang beriman dan bertakwa, berilmu, dan seterusnya.

Mengingat pendidikan idealnya proses sepanjang hayat, maka lulusan atau keluaran dari suatu proses pendidikan tertentu harus dipastikan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya secara mandiri sehingga esensi tujuan pendidikan dapat dicapai.
 Dalam usaha menciptakan sistem perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang baik, proses panjang tersebut dibagi menjadi beberapa jenjang, berdasarkan perkembangan dan kebutuhan peserta didik. Setiap jenjang dirancang memiliki proses sesuai perkembangan dan kebutuhan peserta didik sehingga ketidakseimbangan antara input yang diberikan dan kapasitas pemrosesan dapat diminimalkan.
Sebagai konsekuensi dari penjenjangan ini, tujuan pendidikan harus dibagi-bagi menjadi tujuan antara. Pada dasarnya kurikulum merupakan perencanaan pembelajaran yang dirancang berdasarkan tujuan antara di atas. Proses perancangannya diawali dengan menentukan kompetensi lulusan (standar kompetensi lulusan). Hasilnya, kurikulum jenjang satuan pendidikan.

Dalam teori manajemen, sebagai sistem perencanaan pembelajaran yang baik, kurikulum harus mencakup empat hal. Pertama, hasil akhir pendidikan yang harus dicapai peserta didik (keluaran), dan dirumuskan sebagai kompetensi lulusan. Kedua, kandungan materi yang harus diajarkan kepada, dan dipelajari oleh peserta didik (masukan/standar isi), dalam usaha membentuk kompetensi lulusan yang diinginkan. Ketiga, pelaksanaan pembelajaran (proses, termasuk metodologi pembelajaran sebagai bagian dari standar proses), supaya ketiga kompetensi yang diinginkan terbentuk pada diri peserta didik. Keempat, penilaian kesesuaian proses dan ketercapaian tujuan pembelajaran sedini mungkin untuk memastikan bahwa masukan, proses, dan keluaran tersebut sesuai dengan rencana.

Dengan konsep kurikulum berbasis kompetensi, tak tepat jika ada yang menyampaikan bahwa pemerintah salah sasaran saat merencanakan perubahan kurikulum, karena yang perlu diperbaiki sebenarnya metodologi pembelajaran bukan kurikulum. (Mohammad Abduhzen, “Urgensi Kurikulum 2013”, Kompas, 21/2 dan “Implementasi Pendidikan”, Kompas, 6/3). Hal ini menunjukkan belum dipahaminya secara utuh bahwa kurikulum berbasis kompetensi termasuk mencakup metodologi pembelajaran.

Tanpa metodologi pembelajaran yang sesuai, tak akan terbentuk kompetensi yang diharapkan. Sebagai contoh, dalam Kurikulum 2013, kompetensi lulusan dalam ranah keterampilan untuk SD dirumuskan sebagai “memiliki (melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,  menalar, mencipta) kemampuan pikir dan tindak yang produktif  dan kreatif, dalam ranah konkret dan  abstrak, sesuai dengan yang  ditugaskan kepadanya.”
Kompetensi semacam ini tak akan tercapai bila pengertian kurikulum diartikan sempit, tak termasuk metodologi pembelajaran. Proses pembentukan kompetensi itu, sudah dirumuskan dengan baik melalui kajian para peneliti, dan akhirnya diterima luas sebagai suatu taksonomi.

15.52 - By Unknown 0

Rabu, 09 Juli 2014

Berkenalan dengan MPI

Perkembangan teknologi yang sangat pesat dalam era Globalisasi ini pastilah berimbas dalam berbagai bidang, salah satinta dalam dunia pendidikan, pendidikan  yang menghasilkan pembelajaran yang kaku dan kurang bersahabat dengan siswa harus ditinggalkan dan diganti dengan pembelajaran yang menarik. Dunia anak yang masih ingin bersenang - senang harus dibarengi dengan pembelajaran yang juga menyenagkan bagi mereka, nah, di siilah peran Multimedia muncul untuk memenuhi rasa senang mereka. Multimedia tidak hanya memenuhi keinginan siswa saja tetapi juga menekankan pada pembelajaran yang disampaikan dimana dalam multimedia tersenut akan terjadi interaksi timbal balik yang bagus sesuai dengan kaidah - kaidah pembelajaran pada umumnya. Setiap multimedia yang baik barisi materi, simulasi atau permainan, latihan dan evaluasi yang semuanya dekat dengan kontekstual anak sehingga siswa lebih paham akan materi yang disampaikan dalam Multimedia pembelajaran interaktif tersebut.


  Untuk  memahami  konsep  multimedia  pembelajaran,  ada  baiknya  kita  pahami  terlebih
dahulu  pengertian  multimedia  dan  pembelajaran.  Multimedia  adalah  media  yang
menggabungkan dua unsur atau  lebih media  yang  terdiri dari  teks, grafis, gambar,  foto, audio,
video  dan  animasi  secara  terintegrasi.  Multimedia  terbagi  menjadi  dua  kategori,  yaitu:
multimedia linier dan multimedia interaktif.
  Multimedia  linier  adalah  suatu multimedia  yang  tidak  dilengkapi  dengan  alat  pengontrol
apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan),
contohnya: TV dan film.
  Multimedia  interaktif  adalah  suatu  multimedia  yang  dilengkapi  dengan  alat  pengontrol
yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki
untuk  proses  selanjutnya.  Contoh  multimedia  interaktif  adalah:  multimedia  pembelajaran
interaktif,  aplikasi  game,  sedang  animasi  adalah  proses  menciptakan  efek  gerak  perubahan
bentuk yang terjadi selama beberapa waktu.  Sedankan  Tutorial  merupakan  kegiatan
pembelajaran komplementer, yang bersifat individual dan mengandalkan aktifitas dan peran tutor
dalam  proses  belajar  mengajar,    juga  diartikan  sebagai  proses  penciptaan  lingkungan  yang
memungkinkan  terjadinya  proses  belajar.  Jadi  dalam  pembelajaran  yang  utama  adalah
bagaimana  siswa  belajar.  Belajar  dalam  pengertian  aktifitas  mental  siswa  dalam  berinteraksi
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian  aspek  yang  menjadi  penting  dalam  aktifitas  belajar  adalah  lingkungan.  Bagaimana
lingkungan  ini  diciptakan  dengan  menata  unsur-unsurnya  sehingga  dapat  mengubah  perilaku
siswa.  Dari  uraian  di  atas,  apabila  kedua  konsep  tersebut  kita  gabungkan  maka  multimedia
pembelajaran  dapat  diartikan  sebagai  aplikasi  multimedia  yang  digunakan  dalam  proses
pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap)
serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar  sehingga  secara
sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali [13].

2.6 Manfaat Multimedia Pembelajaran
Apabila  multimedia  pembelajaran  dipilih,  dikembangkan  dan  digunakan  secara  tepat  dan
baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat
yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran  lebih menarik,  lebih  interaktif,  jumlah waktu
mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar
dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan [14].
Manfaat di  atas  akan diperoleh mengingat  terdapat keunggulan dari  sebuah multimedia
pembelajaran, yaitu:
2.6.1  Memperbesar  benda  yang  sangat  kecil  dan  tidak  tampak  oleh  mata,  seperti
kuman, bakteri, elektron dll.
2.6.2  Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah,
seperti gajah, rumah, gunung, dll.
2.6.3  Menyajikan  benda  atau  peristiwa  yang  kompleks,  rumit  dan  berlangsung  cepat
atau  lambat, seperti sistem  tubuh manusia, bekerjanya suatu   mesin,   beredarnya
planet Mars, berkembangnya bunga dll. 2.6.4  Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll.
2.6.5  Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti  letusan gunung berapi,
harimau, racun, dll.
2.6.6  Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. 

2.7 Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran 
Sebagai  salah  satu  komponen  sistem  pembelajaran,  pemilihan  dan  penggunaan
multimedia  pembelajaran  harus  memperhatikan  karakteristik  komponen  lain,  yaitu  tujuan,
materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran.  Karakteristik multimedia pembelajaran adalah:
2.7.1  Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur
audio dan visual.
2.7.2  Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi
respon pengguna.
2.7.3  Bersifat  mandiri,  dalam  pengertian  memberi  kemudahan  dan  kelengkapan  isi
sedemikian  rupa  sehingga  pengguna  bisa menggunakan  tanpa  bimbingan  orang
lain.
Selain  memenuhi  ketiga  karakteristik  tersebut,  multimedia  pembelajaran  sebaiknya
memenuhi fungsi sebagai berikut:
2.7.3.1 Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
2.7.3.2 Mampu  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  mengontrol  laju
kecepatan belajarnya sendiri.
2.7.3.3 Memperhatikan  bahwa  siswa  mengikuti  suatu  urutan  yang  koheren  dan
terkendalikan. 2.7.3.4 Mampu  memberikan  kesempatan  adanya  partisipasi  dari  pengguna  dalam
bentuk  respon,  baik  berupa  jawaban,  pemilihan,  keputusan,  percobaan  dan
lain-lain.






2.8 Format Multimedia Pembelajaran
  Format  sajian  multimedia  pembelajaran  dapat  dikategorikan  ke  dalam  lima  kelompok
sebagai berikut: 

2.8.1 Tutorial
  Tutorial  merupakan  kegiatan  pembelajaran  komplementer,  yang  bersifat
individual  dan mengandalkan  aktifitas  dan  peran  tutor  dalam  proses  belajar mengajar.
Kegiatan tutorial lebih bersifat bebas dan rekreatif tanpa mengabaikan peranan dan fungsi
intruksional  [15].  Format  sajian  ini  merupakan  multimedia  pembelajaran  yang  dalam
penyampaian  materinya  dilakukan  secara  tutorial,  sebagaimana  layaknya  tutorial  yang
dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan
teks,  gambar,  baik  diam  atau  bergerak  dan  grafik.  Pada  saat  yang  tepat,  yaitu  ketika
dianggap  bahwa  pengguna  telah membaca, menginterpretasikan    dan menyerap  konsep
itu,  diajukan  serangkaian  pertanyaan  atau  tugas.  Jika  jawaban  atau  respon  pengguna benar,  kemudian  dilanjutkan  dengan  materi  berikutnya.  Jika  jawaban  atau  respon
pengguna  salah,  maka  pengguna  harus  mengulang  memahami  konsep  tersebut  secara
keseluruhan  ataupun  pada  bagian-bagian  tertentu  saja  (remedial).  Kemudian  pada
bahagian  akhir  biasanya  akan  diberikan  serangkaian  pertanyaaan  yang  merupakan  tes
untuk  mengukur  tingkat  pemahaman  pengguna  atas  konsep  atau  materi  yang
disampaikan.
2.8.2 Drill dan Practise
  Format  ini  dimaksudkan  untuk  melatih  pegguna  sehingga  memiliki  kemahiran
dalam  suatu  keterampilan  atau  memperkuat  penguasaan  suatu  konsep.  Program
menyediakan  serangkaian  soal  atau  pertanyaan  yang  biasanya  ditampilkan  secara  acak,
sehingga  setiap kali digunakan makan  soal atau pertanyaan yang  tampil  selalu berbeda,
atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda.
Program  ini  dilengkapi  dengan  jawaban  yang  benar,  lengkap  dengan  penjelasannya
sehingga  diharapkan  pengguna  akan  bisa  pula memahami  suatu  konsep  tertentu.  Pada
bahagian akhir, pengguna bisa melihat skor akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk
mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang diajukan.
2.8.3. Simulasi
  Multimedia pembelajaran dengan  format  ini mencoba menyamai proses dinamis
yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan mengendarai mobil, pesawat
terbang,  di  mana  pengguna  seolah-olah  melakukan  aktifitas  menerbangkan  pesawat
terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir dan
lain-lain.  Pada  dasarnya  format  ini  mencoba  memberikan  pengalaman  masalah  dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan  suatu  resiko, seperti pesawat yang akan  jatuh
atau menabrak, perusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir.
2.8.4. Percobaan atau Eksperimen
  Format  ini mirip dengan  format simulasi, namjun  lebih ditujukan pada kegiatan-
kegiatan  yang  bersifat  eksperimen,  seperti  kegiatan  praktikum  di  laboratorium  IPA,
biologi  atau  kimia.  Program menyediakan  serangkaian  peralatan  dan  bahan,  kemudian
pengguna  bisa  melakukan  percobaan  atau  eksperimen  sesuai  petunjuk  dan  kemudian
mengembangkan eksperimen-eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan
pada  akhirnya  pengguna  dapat  menjelaskan  suatu  konsep  atau  fenomena  tertentu
berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut. 

2.8.5. Permainan
  Tentu  saja bentuk permaianan  yang disajikan di  sini  tetap mengacu pada proses
pembelajaran dan dengan program multimedia berformat  ini diharapkan  terjadi aktifitas
belajar  sambil  bermain.  Dengan  demikian  pengguna  tidak  merasa  bahwa  mereka
sesungguhnya sedang belajar.






2.9       Strategi Evaluasi     Strategi evaluasi yang akan   dikembangkan pada penyusunan desain multimedia
pembelajaran ini adalah menggunakan evaluasi pembelajaran berupa soal ujian yaitu :

2.9.1  Ujian Teori Objektif
Test  objektif  memberikan  soal-soal  evaluasi  yang  telah  dipelajari  oleh  siswa
dengan  antarmuka  program  yang  menampilkan  soal  yang  jawabannya  dapat
dipilih oleh siswa. Soal yang telah dikerjakan telah diberikan bobot nilai tertentu,
sehingga saat diproses oleh sistem  , siswa dan guru dapat  langsung melihat nilai
dari jawaban yang dikerjakan.

2.9.2  Ujian Praktek
Test ini merupakan test praktek, dimana siswa mengerjakan soal ujian praktek dan
hasil file pekerjaannya dikirim ke server untuk dinilai oleh guru. Proses penilaian
ini  dilakukan  oleh  guru  dan  sistem  hanya  berfungsi  sebagai  perantara  untuk
menyampaikan jawaban kepada guru dan nilai jawaban kepada siswa
22.47 - By Unknown 0

Hebatnya Aplikasi SIMBOSPLUS

Terbitnya Permendikbud RI Nomor 101 Tahun 2013 yang berisi Juknis BOS 2014 yang didalam terdapat aturan - aturan yang baku tentang pengelolaan Dana BOS pada tahun 2014. Permendikbud ini tidak lepas dari Undang-Undang  Nomor  20  Tahun  2003  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional pasal 6  ayat 1 menyebutkan bahwa  setiap warga negara  yang  berusia 7-15  tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.   Pasal 34 ayat 2  menyebutkan  bahwa  Pemerintah  dan  pemerintah  daerah  menjamin  terselenggaranya  wajib  belajar minimal  pada  jenjang  pendidikan  dasar  tanpa memungut  biaya,  sedangkan  dalam  ayat  3 menyebutkan  bahwa  wajib  belajar merupakan  tanggung  jawab  negara  yang  diselenggarakan  oleh  lembaga  pendidikan  Pemerintah,  pemerintah  daerah,  dan
masyarakat. Konsekuensi  dari  amanat undang-undang  tersebut  adalah  Pemerintah  dan  pemerintah  daerah  wajib  memberikan  layanan  pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD  dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat
Salah satu  indikator penuntasan program Wajib Belajar 9 Tahun dapat  diukur dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dan SMP.  Pada tahun  2005   APK SD  telah mencapai 115%, sedangkan SMP pada  tahun 2009  telah mencapai 98,11%, sehingga program wajar 9 tahun telah tuntas 7  tahun  lebih awal dari  target deklarasi Education For All  (EFA) di Dakar.  Program Bantuan Operasional Sekolah  (BOS)  yang  dimulai  sejak bulan  Juli 2005, telah berperan secara signifikan dalam percepatan pencapaian  program wajar 9  tahun. Oleh karena  itu, mulai  tahun 2009 pemerintah  telah melakukan perubahan  tujuan, pendekatan dan  orientasi program  BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas.
Dalam  perkembangannya,  program  BOS  mengalami  mengalami  peningkatan biaya satuan   dan  juga  perubahan mekanisme penyaluran  sesuai  Undang-Undang  APBN  yang  berlaku.  Sejak  tahun  2012  penyaluran dana BOS dilakukan dengan mekanisme transfer ke provinsi  yang  selanjutnya  ditransfer  ke  rekening  sekolah  secara  online. Melalui  mekanisme ini, penyaluran dana BOS ke sekolah berjalan lancar.
Dari tantangan diatas pastilah hampir semua Bendahara Sekolah was-was karena hampir dari mereka ada yang belum tahu dan faham tentang Juknis terbaru ini. Seiring perkembangan jaman yang makin canggih maka muncullah Aplikasi Simbos Plus yang didalamnya berisi aplikasi yang dapat mempermudah dalam administrasi bendahara dalam pengolahan keuangan sekolah. Simbosplus ini selallu akan diupdate sesuai Permendikbud yang hampir setiap tahun berganti. Tidak dapat dipungkiri Aplikasi buatan Bambang Haryanto ini sangat membantu Administrasi Sekolah.

21.06 - By Unknown 0

Selasa, 08 Juli 2014

Kenapa tidak ada UN di SD ?

Bagi siswa kata " Ujian Nasional " adalah kata yang paling ditakuti dalam kegiatan di sekolah. Ujian nasional adalah  sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan.
Untuk setiap jenjang Satuan Pendidikan pasti memiki standart penilaian yang berbeda - beda. Untuk Jenjang Dikmen mungkin tidak terlalu fenomenal dibandingkan dengan Dikdas. Jenjang Dikdas terdiri dari SMP, MTS, SD dan MI.
Untuk Satuan SD dan MI yang peserta didiknya masih berusia 6- 12 tahun dalam menghadapi Ujian Nasional pastinya kurang siap dibandingkan dengan satuan pendidikan yang lebih tinggi. Dengan usia siswa SD yang masih muda tentulah sangat minim persiapan. Maka muncullah wacana penghapusan UN SD.

Akhirnya mulai Tahun Pelajaran 2013 / 2014 Kemdikbud merubah UN SD menjadi Ujian Sekolah karena UN diberikan sekali pada setiap Jenjang Pendidikan. Pada Jenjang Dikdas, UN akan diberikan Satuan Pendidikan yang paling tinggi yaitu SMP / MTS dan UN pada Jenjang Dikmen diberikan pada SMA, SMK dan MA. kebijakan ini diharapkan bisa mensukseskan program Wajib Belajar 9 tahun.
22.10 - By Unknown 0

Apakah Seudati itu ?

Indonesia terdiri dari berbagai ragam suku dan budaya yang tersebar dari Sabang sampai Marauke. Salah satu Provinsi yang paling barar yaitu Nangrou Aceh Darussalam, dalam Provinsi tersebut ada Kebudayaan yang menarik yaitu Tari Seudati
Tari Seudati adalah tari dari Aceh yang berasal dari kata syahadat artinya bersaksi. Syahadat adalah salah satu syarat dalam agama Islam untuk mengakui adanya Tuhan. Karena itu Aceh dijuluki serambi Mekah karena setiap aspek kehidupan kental dengan nuansa Islami. Syair dan pantun yang dilantunkan dalam tari Seudati juga berisi puji-pujian terhadap Tuhan.

Ciri khas tarian Aceh adalah jumlah pemainnya yang banyak. Tari Seudati mirip dengan Tari Saman tidak menggunakan musik sebagai pengiring dan hanya mengandalkan bunyi dari pukulan antar anggota tubuh. Musik pada tari Seudati hanya  menggunakan suara dari hentakan kaki, pukulan telapak tangan di dada dan pinggul serta suara jentikan jemari. Musik alami ini di sela suara syair dan pantun yang dilantunkan para penari. Suara berderap dengan tempo cepat serta badan para penari yang meliuk dengan cepat lalu tiba-tiba berhenti pada keheningan dapat menghanyutkan emosi penonton. Kekompakan para penari dalam memainkan gerak masing-masing anggota tubuh dalam tempo yang cepat menimbulkan decak kagum karena tentunya memerlukan latihan khusus.

Tari Seudati berasal dari Desa gigieng kecamatan Simpang kabupaten Pidei. Tari Seudati ini kemudian berkembang ke desa Didoh kecamatan Mutiara kabupaten Dido. Tari Seudati sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan mengalami perkembangan sejak agama Islam masuk ke Aceh. Awalnya tarian ini dikenal sebagai tarian pesisir yang dimainkan untuk mengawali permainan sabung ayam atau pada saat musim panen tiba pada malam bulan purnama. Tarian ini juga untuk mengabarkan permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat dan cara menyelesaikannya. Sehingga lantun syair dalam tari Seudati dapat menceritakan kisah sedih, kisah gembira dan kisah yang membangkitkan semangat. Kemudian tari Seudati digunakan untuk menyiarkan agama islam agar lebih mudah diterima masyarakat. Ulama yang mengembangkan agama Islam di Aceh lebih banyak berasal dari Arab sehingga istilah dalam tari Seudati pun banyak menggunakan bahasa arab antara lain Syeh yang berarti Pemimpin, Sama yang berarti Delapan dan Syair yang berarti Nyanyian.
21.22 - By Unknown 0

Peredaran Darah Manusia

Pada proses pernapasan manusia dihasilkan oksigen, sedangkan pada proses
pencernaan makanan dihasilkan sari-sari makanan. Oksigen dan sari-sari makanan
yang dibutuhkan oleh tubuh akan diedarkan ke seluruh tubuh melalaui sistem
peredaran darah.




1. Organ peredaran darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah.

2. Jantung terbagi dalam empat ruang yaitu serambi kiri dan kanan, serta bilik
kiri dan kanan.

3. Pembuluh darah dibedakan menjadi pembuluh nadi dan balik.
4. Pembuluh nadi membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
5. Pembuluh balik membawa darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung.
6. Peredaran darah manusia dibedakan menjadi peredaran darah kecil dan besar.
7. Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan
kembali lagi ke jantung.

8. Peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh
dan kembali ke jantung.
9. Organ peredaran darah dapat mengalami gangguan. Contohnya varises,
penyakit ginjal, kencing manis, leukimia, anemia, homofilia, dan penyumbatan
pembuluh darah.
10.Gangguan sistem peredaran darah dapat dicegah dengan cara:
- olahraga dan istirahat yang cukup.
- tidak mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan.
- tidak merokok.
07.16 - By Unknown 0

Latest News

Blogroll

Recent news

Text Widget

Blogroll

Discussion

© 2014 demo. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Powered by Blogger.
back to top